Proses pendidikan adalah merupakan salah satu
aktivitas manusia. Fungsi motivasi dalam proses pendidikan adalah membangkitkan
dorongan untuk melakukan aktivitas dalam pendidikan. Keaktifan dapat
menghasilkan perubahan dalam kognitif, psikomotor dan afektif siswa. Perubahan
relatif konstan dan terbatas. Perumusan ini berlaku bagi setiap pembelajaran
dalam proses belajar-mengajar. Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh
beberapa faktor yang menunjang terhadap keberhasilan proses belajar-mengajar
tersebut. Faktor metode mengajar akan berkaitan dengan model pembelajaran yang
diterangkan.
Pemikiran anak-anak usia sekolah dasar disebut
pemikiran operasional konkrit, yakni aktivitas mental yang difokuskan pada
objek-objek dan peristiwa-peristiwa nyata yang dapat diukur.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis
mencoba memaparkan sebuah makalah tentang aspek-aspek dasar psikologis manusia
khususnya tentang perkembangan kognitif.
A. Pengertian Kognitif
Teori-teori kognitif didasarkan pada asumsi bahwa
kemampuan kognitif merupakan sesuatu yang fundamental dan yang membimbing
tingkah laku anak. Dengan kemampuan kognitif ini maka anak dipandang sebagai individu
yang secara aktif membangun sendiri pengetahuan mereka tentang dunia.
Perkembangan kognitif merupakan salah satu
perkembangan manusia yang berkaitan dengan pengetahuan, yakni semua proses
psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individeu mempelajari dan memikirkan
lingkungannya.
Menurut Drever (Kuper & Kuper, 2000)
disebutkan bahwa ” kognisi adalah istilah umumyang mencakup segenap model
pemahaman, yakni persepsi, imajinasi, penangkapan makna, penialain, dan
penalaran”.
Sedangkan menurut Piaget (Hetherington &
Parke, 1975) menyebutkan bahwa ” kognitif adalah bagaimana anak beradaptasi dan
menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian di sekitarnya”. Pieget
memandang bahwa anak memainkan peran aktif di dalam menyusunpengetahuannya
mengenai realitas, anak tidak pasif menerima informasi. Selanjutnya walaupun
proses berpikir dan konsepsi anak mengenai realitas telah dimodifikasi oleh
pengalamannya dengan dunia sekitar dia, namun anak juga aktif
menginterpretasikan informasi yang ia peroleh dari pengalaman, serta dalam
mengadaptasikannya pada pengetahuan dan konsepsi.
Menurut Chaplin (2002) dikatakan bahwa “kognisi
adalah konsep umum yang mencakup semua bentuk mengenal, termasuk di dalamnya
mengamati, melihat, memperhatikan, memberikan, menyangka, membayangkan,
memperkirakan, menduga, dan menilai.
Dari berbagai pengertian yang telah disebutkan di
atas dapat dipahami bahwa kognitif adalah sebuah istilah yang digunakan oleh
psikolog untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan
persepsi, pikiran, ingatan, dan pengolahan informasi yang memungkinkan
seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan merencanakan masa
depan, atau semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu
mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menlai, dan
memikirkan lingkungannya.
B. Perkembangan Kognitif pada Anak-anak
Perkembangan kognitif pada anak-anak disebut
tahap praoperasional, yang berlangsung antara usia 2 sampai 7 tahun.
Pemikiran praoperasional tidak lain adalah suatu
masa tunggu yang singkat bagi pemikiran operasional, sekalipun pada masa ini
menekankan bahwa anak belum berpikir secara operasional.
Pada masa ini konsep yang stabil dibentuk,
penalaran mental muncul, egosentrisme mulai kuat dan kemudian melemah, serta
terbentuknya keyakinan pada hal magis. Namun pada masa ni anak masih tetap
memikirkan pada peristiwa-peristiwa atau pengalaman-pengalaman yang dialaminya.
Secara garis besar pemikiran praoperasional
terbagi dua subtahap (Heterington & Parke, 1979, Seifert & Hofnung,
1994), antara lain :
1. Subtahap Prakonseptual (2 – 4 tahun)
Subtahap Prakonseptual disebut juga pemikiran
simbiolik (symbiolic trought) karena karakteristik utama pada tahap ini
ditandai dengan munculnya sistem-sistem lambang atau simbol, seperti bahasa.
Pada tahap ini anak-anak mengembangkan kemampuan
untuk menggambarkan atau membayangkan secara mental suatu objek yang tidak ada
(berbeda dengan yang lain). Seperti contoh sebuah pisau yang terbuat dari
plastik merupakan suatu yang nyata yang dapat mewakili hal sebenarnya.
Pencapaian kognitif pada subtahap praoperasional itu ditandai dengan kemunculan
pemikiran simbolis. Anak akandapat dengan mudah mengingat kembali dan
membandingkan objek-objek serta pengalaman-pengalaman yang diperolehnya jika
pengalaman tersebut mempunyai nama dan konsep yang dapat menggambarkan
karakteristiknya. Simbol-simbol juga membantu anak-anak mengkomunikasikan
kepada orang lain tentang apa yang mereka ketahui sekalipun dalam situasi yang
jauh dengan pengalamannya sendiri.
2. Subtahap Intuisif (4 – 7 tahun)
Dalam subtahap ini meskipun aktivitas mental
tertentu terjadi, tetapi anak-anak belum begitu sadar mengenai prinsip-prinsip
yang ,elandasi terbentuknya aktivitas tersebut. Walaupun anak mampu memecahkan
masalah yang berhubungan dengan aktivitas ini, namun ia tidak bisa menjelaskan
alasan yang tepat untuk memecahkan maalah dengan cara-cara tertentu.
Dengandemikian meskipun simbol-simbol anak
meningkat, namun proses penalaran dan pemikirannya masih mempunyai ciri-ciri
keterbatasan tertentu.
Perkembangan kognitif dari anak-anak
praoperasional juga ditunjukkan dengan serangkaian pertanyaan yang diajukannya
yang tidak jarang orang dewasa merasa kebingungan untuk menjawabnya.
KESIMPULAN
Perkembangan kognitif merupakan salah satu
perkembangan manusia yang berkaitan dengan pengetahuan, yakni semua proses
psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individeu mempelajari dan memikirkan
lingkungannya.
Kognitif adalah sebuah istilah yang digunakan
oleh psikolog untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan
persepsi, pikiran, ingatan, dan pengolahan informasi yang memungkinkan
seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan merencanakan masa
depan, atau semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu
mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menlai, dan
memikirkan lingkungannya.
Perkembangan kognitif pada anak-anak disebut
tahap praoperasional, yang berlangsung antara usia 2 sampai 7 tahun. Pada masa
ini konsep yang stabil dibentuk, penalaran mental muncul, egosentrisme mulai
kuat dan kemudian melemah, serta terbentuknya keyakinan pada hal magis. Namun
pada masa ni anak masih tetap memikirkan pada peristiwa-peristiwa atau
pengalaman-pengalaman yang dialaminya.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. DR. HJ. Samsunumiyati, “Psikologi
Perkembangan”, PT Remaja Rosda Karya , Bandung
Drs. H. Ahmad Fauzi, “Psikologi Umum”,
Pustaka Setia, Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar